Tesis

Perbandingan Efektivitas terhadap Status Seng, Akseptabilitas, dan Toleransi Makanan Pendamping Air Susu Ibu Berbasis Hati Ayam dan Tepung Beras Fortifikasi pada Bayi Usia 6 Bulan = The acceptabilityand effectivity of chicken liver based complementary food compared to fortified rice cerealon zinc status in six-month-old breastfed infant.

Latar belakang.Masa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI), yaitu usia
6 sampai 24 bulan, merupakan salah satu periode kritis untuk mencegah malnutrisi.
Growth faltering banyak terjadi pada fase ini, disebabkan kandungan nutrisi MPASI
yang tidak lengkap dan tidak seimbang serta tingginya angka infeksi.Prevalensi defisiensi
seng pada usia 6-24 bulan tinggi, baik di negara berkembang maupun negara maju.
Mayoritas MPASI pertama yang diberikan di Indonesia berupa produk nabati, yaitu
beras, beras merah, kacang-kacangan, buah, dan sayur yang memiliki kandungan seng
yang rendah dan fitat yang tinggi sehingga merupakan faktor risiko defisiensi seng. Hati
ayam merupakan sumber seng, protein, dan zat besi yang baik. Perlu dilakukan evaluasi
pemberian hati ayam sebagai MPASI pertamadalam hal akseptabilitas, toleransi, serta
efektivitas terhadap status seng.
Tujuan. Mengevaluasi MPASI buatan rumah berbahan dasar hati ayam dalam hal
akseptabilitas, toleransi, dan efektivitas terhadap status seng.
Metode. Uji klinis acak dengan pembanding MPASI tepung beras fortifikasi dilakukan
di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Koja, dan Kramat selama Februari sampai Juni
2014. Terdapat tiga kelompok intervensi, yaitu kelompok MPASI hati ayam, MPASI
bubur susu (tepung beras fortifikasi, mengandung susu), dan MPASI single grain (tepung
beras fortifikasi tanpa susu). Intervensi dilakukan selama 30 hari. Sebelum dan sesudah
intervensi dilakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan seng plasma. Setiap hari
dilakukan pencatatan volume MPASI yang dihabiskan dan efek samping. Analisis Anova
dan Bonferroni dilakukan untuk menilai perbedaan antar kelompok. Korelasi Pearson dan
regresi linear digunakan untuk menilai faktor-faktor yang memengaruhi status seng
plasma.
Hasil. Sebanyak 90 bayi diikutsertakan dalam penelitian, namun terdapat 7 subjek dropout

dan 17 sampel darah lisis sehingga data yang dapat dianalisis adalah 66 bayi.
Akseptabilitas ketiga jenis MPASI setara. Tidak didapatkan efek simpang pada semua
kelompok. Ketiga jenis MPASI dapat memenuhi kebutuhan harian seng sebesar 3
mg/hari. Efektivitas terhadap status seng ditunjukkan dari selisih seng plasma praintervensi

dan pasca-intervensi. Perbedaan selisih sengplasma (µg/dL) hati ayam dan
bubur susu adalah 12,0 (IK 95% 0,6;23,4), hati ayam dan single grain adalah 12,0 (23,4;-0,6),

serta bubur susu dan single grain 8,5 (-2,3;19,3). Pertambahan berat badan
dan panjang badan berbeda bermakna antara ketiga kelompok.
Simpulan. Akseptabilitas MPASI hati ayam setara dengan tepung beras fortifikasi. Tidak
didapatkan efek samping selama pemberian MPASI hati ayam dan tepung beras
fortifikasi. Efektivitas MPASI hati ayam terhadap status seng plasma lebih baik
dibandingkan tepung beras fortifikasi. Faktor yang memengaruhi efektivitas MPASI
terhadap status seng plasma adalah jenis MPASI, yang mungkin berkaitan dengan rasio
molar fitat/seng, dan asupan kalsium.


Background.High prevalence of zinc deficiency and growth faltering were observed
during the complementary feeding perioddue to low quality complementary food and
high prevalence of infection. Most of first complementary food given to Indonesian
infants were plants sources which contain low zinc and high phytate, thus put Indonesian
babies into high risk of zinc deficiency. Chicken liver is a good source of zinc, protein,
and iron, making it a good option for complementary food.
Objective. To evaluate chicken liver based complementary food in terms of acceptability
and effectivity on zinc status.
Method. Randomized clinical trial comparing three groups of complementary
food:chicken liver, fortified rice cereal containing milk, and fortified rice cereal without
milk given to predominantly breastfed infant aged around 6 month old. This study took
place in primary health care of Jatinegara, Koja, and Kramat District during February to
June 2014. Intervention was given for 30 days. Anthropometric measurement and plasma
zinc investigation were performed before and after intervention. Amount of consumed
complementary food was recorded daily. Anova and Bonferroni test were used to
evaluate difference between groups. Factors influencing plasma zinc status were
evaluated with Pearson correlation and linear regression.
Results. Ninety babies were enrolled, 7 subjects refused to continue study and 17 blood
samples were hemolyzed thus only 66 subjects were analyzed. The three groups shown
similar acceptability and were able to met daily requirement of zinc of 3 mg/day. No
adverse effect was observed during study period. The increment of pra-intervention and
pasca-intervention plasma zinc was used as an indicator of effectivity on zinc status.
Mean difference of zinc increment (µg/dL) between two groups were 12,0 (95% CI
0,6;23,4) for chicken liver and rice cereal containing milk, 12,0 (-23,4;-0,6) for chicken
liver and rice cereal without milk, and 8,5 (-2,3;19,3) for rice cereal containing milk and
without milk. Weight and length increment showed significant difference between three
groups.
Conclusions. The three groups showed no difference in acceptability and were able to
met daily requirement of zinc of 3 mg/day. Chicken liver group demonstrated better
effectivity on zinc status compared to fortified rice cereal groups. Dietary factors
influencing plasma zinc status were type of complementary food, which probably
correlated with molar ratio of phytate/zinc, and calcium intake.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Klara Yuliarti - Nama Orang
Damayanti Rusli Sjarif - Nama Orang

No. Panggil
T14448fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xv, 67 hlm, 21 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14448fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14448fkT14448fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Efektivitas terhadap Status Seng, Akseptabilitas, dan Toleransi Makanan Pendamping Air Susu Ibu Berbasis Hati Ayam dan Tepung Beras Fortifikasi pada Bayi Usia 6 Bulan = The acceptabilityand effectivity of chicken liver based complementary food compared to fortified rice cerealon zinc status in six-month-old breastfed infant.

Related Collection